Sabtu, 23 Juli 2011

MY familiy




Salam Kesuksesan untuk bagi pembaca tulisan kecilku perkenalkan nama saya ais dilahirkan disebuah pinggiran desa jauh dari ibu kota kecamatan yang penghasilan penduduknya sebagian besar sebagai petani gurem dengan penghasilan jauh dari kecukupan, berdasarkan perhitungan untuk makan keseharian saja belum cukup terlebih banyak kebutuhan rumah tangga yang harus dicukupi.
Desa kami oleh banyak orang dari berbagai wilayah daerah lain sering menyebutnya pedesaan penuh sungai – sungai kecil untuk pengairan dan irigasi persawahan, tidak mengherankan kalau disebutnya sebagai Desa Lumbung Padi dengan predikat gemah ripah loh jinawi tentrem kerto raharjo, rame ing gawe sepi ing pamprih.
Sebagai warga masyarakat pandai bergaul yang punya kesempatan dalam berorganisasi secara aktif dalam pergerakan amal usaha Muhammadiyah bidang Pendidikan ayah saya diberi amanah memimpin Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah. Cukup lama, selama enam belas tahun menjadi Kepala Sekolah sehingga pait, getirnya dalam memimpin sebuah sekolah swsata menjadi makanan yang tidak terelakan. Pernah juga dicalonkan oleh masyarakat untuk menjadi kepala desa .
Dunia memang tidak selebar daun kelor, layaknya manusia hidup bermasyarakat yang sudah berumah tangga, tentunya ayah saya dituntut tanggung jawab menafkahi keluarga. Rintangan dan tantangan silih berganti, cobaan ujian selalu menghadang persoalan dan masalah yang dihadapi dalam upaya menggerakan usaha mencari sesuap nasi dengan dagang dan menjadi pengurus koperasi tak berbuah bahkan menghasilkan persoalan baru terjerat persoalan hukum walaupun dapat diselesaikan secara perdamaian.
Pada saat ini Usia ayah saya telah 48 tahun, umur pernikahan ayah dan ibu sudah 22 tahun berjalan adapun keluargaku terdiri dari Ayah, Ibu dan dua anak , yang saat ini saya sebagai salah satu anak ayah dan ibu masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan sikecil masih imut- imut dan manja umurnya dua tahun ini yang menjadi idman dan menjadi contoh tauladan bagi tetangga masyarakat sekitarnya . Si kecil sering dan masih belajar berbicara sedikit hafalan tartil Arabi dan berdendang dengan nyayian kodek ngorek, bintang kecil, balon ku ada lima dan macam nyayian anak desa yaitu gundul – gundul pacul yang sedang dilantunkan secara spontan dan nyentil kegirangan senang nampak raut wajah bahagia.
Saya sebagai Anak yang gede kuliah tidak sedikit membutuhkan perhatian saja akan tetapi uluran dana pada tiap bulannya sebagai beaya hidup ditambah beaya Sumbangan Operasional Pendidikan pada tiap Semesternya yang harus dibayar.
Sebuah harapan dari ayah dan ibu yang di impikan kelak kemudian hari indah terbayang oleh lamunan cita – cita akan diraihnya. Kerja seadanya dengan semangat dedikasi, kejujuran, sabar dan tekun demi kepengin yang ingin dapat diraih sebagai kesejahteraan sosial yang mengangkat derajat nama baik keluarga.
Memang bukan predikat sekedar diraihnya duniawai tetapi kelak ukhrowipun menjadi tujuan dalam keluarga sakinah mawadah wa rokhmah.

Sebagai Umar Bakri alias menjadi guru ayah saya yang tiap hari mengayuhkan sepeda menuju sekolah tempat pengabdian berwiyata bakti mengajar dan mendidik, mengamalkan serta membimbing anak – anak asuhnya dari pagi sampai siang hari. Jaraknya tidak terlalu jauh, paling 300 meter dari rumah. Maaf tidak perlu tanya berapa gaji sebagai guru . Semau itu berjalan sesuai dengan titah tindakan aturan kepegawaian negara.
Secara terjadwal kegiatannya di desa adalah aktif sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa yang dikenal dengan nama singkatannya “ BPD “, yang juga merangkap menjadi ketua Rukun Warga ( RW ), Demikian pula sebagai warga biasa dipercaya sebagai ketua Unit Pengelola Sosial Program Nasional Pembangunan Masyarakat Mandiri dan amanah sebagai orang Islam yang pancasilais diberi kepercayaan oleh pengurus Masjid Jami At Taqwa untuk mengelola tanah wakaf.
Sementara itu Ibu tidak sekedar sebagai orang yang mengurus rumah tangga saja, tetapi aktif di bernagai kegiatan kemasyarakatan, yang antara lain sebagai Ketua Pengurus Team Penggerak Pos Yandu dan penimbangan BALITA juga sebagai Bendara Pimpinan Ranting Aisyiyah serta sebagai Komite Sekolah untuk Taman Kanak – Kanak Bustanul Atfal Aisyiyah.
Pada kesempatan rutinitasnya di sore hari atau hari libur dituntut oleh oganisasinya sebagai wakil ketua Gerakan Nasional Pemberantsan Korupsi ( GNPK ) Kabupaten Pemalang dan Sebagai ketua Lembaga Hak Azasi Manusia Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Pemalang, yang setiap kegiatan tidak boleh absen.
Kesibukan bukan dicari – cari tetapi waktu dan kesempatan untuk keluarga wajib dibagi sesuai dengan kondisi kemauan, kemampuan terkadang terjadi berbenturan pada saat yang sama,sehingga harus memilih satu diantara kepentingan memang tidak boleh ditinggalkan, tidak terkecuali harus ke sawah dan kebun untuk mengatur, pemeliharaan, pemupukan dan pengairan dan menjaga kesuburan tanah serta menghindari agar tanaman tidak terkena serangan hama.
Perjuangan dan pengorbanan seiring jalannya waktu yang tidak dibatasi oleh halangan niat yang mulia, Insya Allah dapat melaksanakan sesuai dengan kegiatan yang direncanakan secara baik.
Dalam keluarga ayah tentu menjadi Nahkoda yang harus mampu majaga laju perahu kehidupan agar tidak oleng dari terpaan badai dan hujan serta gangguan godaan yang membahayakan biduk rumah tangga yang sehat dan bahagia.